November 13, 2017 SUATU SHUBUH DI MUSHOLLA
Seorang bapak memulai sholat bersama anaknya yang masih balita
Dia di sisi kiri, si anak di sebelah kanannya
Dia bertakbir, si anak melakukan yang sama
Dia membaca Al Fatihah, si anak mengamininya
Dia ruku, sujud, tahiyat dan salam
Diikuti si anak tanpa ketinggalan
Setelah salam, dan dzikir senyapnya
Dia menatap wajah kesayangannya itu dan berkata
, “Nak, meski kita terlihat berdua
Namun jangan kau lupa, Dia selalu menemani kita
dan juga malaikat bersaf-saf hingga langit pertama
Meskipun kita harus menembus gulita
Akan tiba saatnya kita mendapatkan cahaya
Saat semua kebingungan pada pekatnya akhirat yang tak bersisa
Tak ada sia-sia dengan tertahannya kantukmu
Karena nanti akan tergantikan wangi singgasanamu
Yang bertahtakan mutiara kemilau
Nak, mari penuhkan doamu
Agar tempat sujud sunyi ini, kelak akan penuh sesak doa
Agar yang saat ini terlelap, kelak yang mengingatkamu
saat kau lupa
Agar raga yang sekarang teringkuk hangatnya mimpi
Akan memenuhi tempat ini dengan kalam suci”
Kemudian si Bapak menutupnya dengan doa
Yang pagi itu khusuk sekali seperti shubuh-shubuh sebelumnya
Lalu ia menutup mushola
sendiri
Seperti adzan, iqomah, dan sholatnya selama ini
Jakarta 13112017
- Tinggalkan komentar
- Posted under Puisi
Tinggalkan komentar